Pertumbuhan penduduk merupakan suatu permasalahan yang tidak bisa
dianggap sepele. Permasalahan ini merupakan masalah yang serius yang tidak bisa
diselesaikan dengan mudah bahkan dihentikan. Ditambah pertumbuhan penduduk kian
melonjak drastis dari tahun ke tahun. Disamping isu pertambahan penduduk yang
begitu cepat, terdapat pula beberapa isu kependudukan yang bisa menjadi jalan
keluar bagi daerah tertentu, tetapi bisa menjadi masalah baru bagi daerah lain.
Misalnya seperti masalah migrasi penduduk dan urbanisasi.
Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain.
Migrasi sudah terjadi sejak dahulu hingga sekarang. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi seseorang hendak melakukan migrasi, antara lain yaitu karena
kesulitan hidup di daerah asal. Entah karena penghasilannya yang sangat kecil
atau ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Faktor-faktor dari luar juga
dapat mempengaruhi. Ditambah seiring perkembangan zaman, fasilitas transportasi
mudah ditemukan sehingga mempermudah terjadinya migrasi.
Masalah lainnya yaitu urbanisasi yang merupakan perpindahan penduduk ke daerah
yang lebih maju atau proses suatu daerah perdesaan menjadi kawasan perkotaan. Proses
urbanisasi tidak hanya terjadi di Indonesia. Ada dua faktor yang mempengaruhi urbanisasi, yaitu dorongan dari desa dan tarikan dari kota. Dorongan dari desa untuk meninggalkan desa menuju kota dipengaruhi oleh adanya
tekanan penduduk yaitu kepadatan penduduk yang melampaui daya dukung lingkungan,
sehingga pangan tidak mencukupi dan lingkungan mengalami kerusakan. Hal tersebut menyebabkan penduduk desa merantau ke kota mencari kesempatan hidup yang baru dan lebih
baik. Sedangkan faktor penarik dari kota
diantaranya mutu fasilitas di kota lebih baik dari desa dan
tersedianya lapangan pekerjaan.
Tingginya angka migrasi menyebabkan peningkatan jumlah penduduk dan
jumlah pencari kerja yang menginginkan pekerjan yang lebih baik dari daerah
asalnya. Dengan meningkatnya jumlah orang yang bermigrasi ke suatu daerah, hal
ini menyebabkan jumlah penduduk dengan umur produktif semakin bertambah. Sehingga
menyebabkan meningkatnya angkatan kerja.
Di sisi lain, meningkatnya jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan
meningkatnya jumlah lowongan pekerjaan suatu daerah. Adapun kriteria tingkat pendidikan lowongan
pekerjaan yang ditentukan oleh para pembuka lowongan kerja tidak sesuai dengan
tenaga kerja yang tersedia dari desa. Kualitas pendidikan yang tidak memenuhi
persyaratan lowongan kerja yang tersedia juga merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan di daerah perkotaan. Hal tersebut
dapat menciptakan angka pengangguran di suatu daerah meningkat dan menimbulkan kriminalitas.
Gambar Permukiman Kumuh
Sumber : Okezone News
Kepadatan penduduk
yang terlalu berlebihan jelas menjadi suatu masalah. Jika terlalu banyak
penduduk yang meninggali suatu wilayah yang terlalu kecil maka akan
mengakibatkan terciptanya permukiman kumuh. Kurangnya lahan permukiman
menyebabkan lahan pertanian atau lahan hijau dialihfungsikan menjadi kawasan
perumahan. Umumnya pendatang yang tidak bernasib baik ketika ke perkotaan akan
berkumpul dengan pendatang yang bernasib sama, kemudian mereka menciptakan suatu
komunitas. Komunitas ini biasanya menempati bagian batas suatu kota yang secara
administratif berbatasan langsung dengan kota lain atau lebih ke wilayah
pinggiran perkotaan, daerah sempadan sungai, rel kereta api. Mereka membuat
hunian seenaknya dan biasanya menggunakan material seadanya seperti karung,
papan, bambu hingga kardus. Pembangunan dan persebaran mereka seringkali tidak
terkontrol dan areanya sangat kurang fasilitasnya. Kondisi hunian yang ilegal dan tidak layak
ini dapat menimbulkan berbagai masalah seperti mengaku tanah yang sebenarnya
bukan hak mereka ketika pemerintah akan menggusurnya, kondisi kesehatan yang
buruk akibat lingkungan yang kumuh, serta masalah sosial yang dapat meresahkan
masyarakat luas seperti bertambahnya kriminalitas.
Selain dampak-dampak
akibat terjadinya lonjakan penduduk di atas, masih banyak dampak lainnya yang
juga bersangkutan dengan kualitas suatu daerah. Misalnya saja pengaruhnya
terhadap kesehatan, pendidikan dan pendapatan per kapita suatu daerah. Ketiga
faktor tersebut sangat mempengaruhi kualitas suatu daerah bahkan negara.
Semakin baiknya kesehatan seperti angka harapan hidup di suatu negara maka
semakin baik pula kualitas dari negara tersebut. Pendidikan juga sama halnya,
jika penduduknya semakin berpendidikan maka akan tercipta tenaga kerja yang
berpendidikan dan dapat memajukan suatu negara. Adapun pendapatan per kapita
bagi suatu negara melambangkan pendapatan suatu negara, bila pendapatan per
kapita semakin tinggi maka kesejahteraan penduduknya juga semakin tinggi. Namun,
akibat terjadinya kepadatan penduduk, kualitas pendidikan, kesehatan dan
pendapatan per kapita penduduk pun berkurang. Hal itu menyebabkan semakin
rendahnya kualitas hidup atau kemakmuran suatu negara.
Kesehatan. Masih banyak penduduk Indonesia yang belum terjamin
kebutuhan hidupnya. Bisa kita perhatikan di sekitar kita, masih banyak
anak-anak yang kekurangan gizi dan terkena penyakit menular. Kekurang tanggapan
pemerintah dalam mengatasi penyakit menular juga merupakan salah satu
penyebabnya selain kurangnya kesadaran penduduk untuk menjaga kebersihan dan
kekurangtahuan penduduk masalah kesehatan. Penyakit-penyakit menular misalnya
seperti diare dan demam berdarah umumnya banyak diderita oleh anak-anak yang
berada di lingkungan permukiman yang kumuh. Kurangnya sarana dan pelayanan
kesehatan serta air bersih pada daerah-daerah pinggiran juga merupakan salah
satu penyebabnya karena umumnya fasilitas yang lengkap hanya didapatkan di
pusat kota yang cukup besar. Akibatnya penduduk yang jauh dari pusat kota tidak
menerima fasilitas kesehatan dengan baik dan menimbulkan angka kematian yang
cukup tinggi dan menyebabkan produktifitas penduduk menjadi tidak optimal.
Pendidikan. Rendahnya tingkat pendidikan akan berdampak besar pada kualitas
sumber daya manusia suatu negara. Peranan penduduk menentukan keberhasilan
pembangunan. Potensi pembangunan ditentukan oleh keadaan kependudukan dan sumber
daya alam yang dimiliki oleh suatu negara. Namun, faktanya potensi sumber daya
alam yang ada di Indonesia kebanyakan dikelola oleh perusahaan asing.
Pembangunan yang dilakukan pemerintah juga sering melibatkan bantuan perusahaan
asing. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan modal dan penguasaan teknologi yang
dimiliki penduduk Indonesia. Sehingga kualitas sumber daya manusia penduduk
yang rendah merupakan penghambat pembangunan.
Beberapa faktor
penyebab rendahnya tingkat pendidikan penduduk di Indoensia antara lain adalah
pendapatan per kapita penduduk yang rendah sehingga kebanyakan penduduk tidak
mampu sekolah dan tidak melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi
dikarenakan biaya yang tidak mencukupi. Adanya ketidakseimbangan antara jumlah
anak usia sekolah dengan sarana pendidikan juga jadi pemacu rendahnya
pendidikan karena dapat berakibat tidak semua anak usia sekolah tertampung
belajar di sekolah. Disisi lain, rendahnya kesadaran penduduk tentang
pendidikan membuat orang tua tidak menyekolahkan anaknya karena dianggap tidak
perlu dan lebih berguna bila langsung dipekerjakan. Padahal semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, pekerjaan yang diterima akan semakin layak.
Namun, faktanya di Indonesia ada beberapa penduduk dengan tingkat pendidikan
tinggi, tetapi masih banyak yang menjadi pengangguran.
Pendapatan per kapita. Menurut word bank tahun 2010, pendapatan per kapita Negara
Indonesia berada diurutan 155 dari 227 negara. Meskipun tidak bisa dikatakan
miskin, tetapi Indonesia masih kalah jauh dari negara tetanggan yaitu Singapura
dan Malaysia yang menempati urutan 8 dan 77. Sebagian banyak penduduk Indonesia
juga berada di bawah garis kemiskinan. Penyebab rendahnya pendapatan per kapita
ini dikarenakan pendidikan penduduk rendah sehingga tidak banyak tenaga ahli
yang tersedia. Besarnya angka ketergantungan di Indonesia juga menjadi pengaruh
yang cukup kuat. Akibatnya daya beli masyarakat menjadi rendah dan menyebabkan pembangunan
dibidang ekonomi kurang berkembang baik. Tingkat kesejahteraan masyarakat juga
menjadi rendah sehingga hasil pembangunan hanya banyak dinikmati oleh kelompok
masyarakat kelas sosial menengah ke atas. Makanya ada yang mengatakan yang kaya
semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.
Lalu, apa upaya yang dapat dilakukan baik oleh penduduk dan
pemerintah untuk memperbaiki dampak yang terjadi akibat lonjakan penduduk?
Pertumbuhan
penduduk tidak dapat dihentikan sehingga yang bisa dilakukan hanya menekannya
agar tidak terjadi lonjakan yang drastis. Sudah ada beberapa upaya pemerintah
untuk mengatasi lonjakan penduduk seperti membatasi urbanisasi dengan
memberlakukan peraturan yang ketat untuk kota-kota besar di Jawa khususnya
Jakarta. Pemerintah juga sudah mulai melakukan pemerataan pembangunan dengan
membangun fasilitas-fasilitas di perdesaan. Sudah seharusnya kita sebagai
penduduk Indonesia ikut mendukung kebijakan pemerintah ini dengan ikut serta
dalam melakukan pembangunan. Dalam bidang pendidikan, pemerintah sudah
menerapkan program wajib belajar 9 tahun dan memberikan beasiswa bagi
yang kurang mampu seperti memberikan beasiswa bidikmisi. Namun, masih saja ada
anak usia sekolah yang tidak bersekolah
karena tidak adanya kesadaran tentang pendidikan, sebaiknya diperbanyak penyuluhan-penyuluhan
betapa pentingnya bersekolah untuk meyakinkan orang tua yang tidak menyadari
pentingnya pendidikan untuk masa depan anak.
Untuk
masalah kesehatan di pinggiran atau perdesaan, pemerintah sudah mulai menambah
fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan diharapkan peralatannya lebih
diperlengkap lagi untuk menunjang kesehatan penduduk sekitarnya. Pemerintah
juga meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga medis yang berpengaruh terhadap
baik buruknya pelayanan yang diterima masyarakat, sudah sebaiknya kita sebagai
penerus-penerus sumber daya manusia belajar bersungguh-sungguh untuk
mengabdikan diri kepada negara. Saran ini tidak hanya untuk calon tenaga medis, ini diajukan kepada seluruh
penerus bangsa. Semakin baiknya kualitas SDM kita, maka pendapatan per kapita
Indonesia akan meningkat sehingga nilai daya beli masyarakatnya menjadi tinggi
dan masyarakat Indonesia akan semakin sejahtera.
Daftar Pustaka
Dewa, Jhon Jhohan Putra Kumara.
2014. http://www.kompasiana.com/jhonjhohan/overview-dari-masalah-kependudukan-di-perkotaan. Diakses pada
tangal 28 Mei 2016.
Jingga, Yabniel Lit. Tanpa
Tahun. http://www.slideshare.net/yabniellitjingga/isu-kependudukan-terkini.
Diakses pada tangal 28 Mei 2016.
Zaman, Adlan. 2013. http://dzakibelajar.blogspot.co.id/2013/12/permasalahan-kependudukan-dan-upaya.html. Diakses pada tangal 28 Mei 2016.
.