Senin, 09 November 2015

Peta sebagai Alat Komunikasi Visual pada Perencanaan Wilayah dan Kota


            Kita semua, sebagai manusia pasti tahu bahwa komunikasi itu sangatlah penting. Selain pernyataan bahwa komunikasi diperlukan karena manusia adalah makhluk sosial sehingga kita harus saling berkomunikasi satu sama lain, komunikasi juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pendapat dan menyampaikan sebuah informasi. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari sumber (yang menyampaikan informasi/komunikator) kepada penerima informasi (komunikan) melalui suatu media dan sebaliknya. Proses komunikasi ini berjalan dengan baik bila ada umpan balik dari penerima informasi.
            Komunikasi terbagi menjadi beberapa jenis yang terdiri dari beberapa klasifikasi. Berikut komunikasi berdasarkan beberapa klasifikasi
1.      Berdasarkan cara penyampaiannya;
a.  Komunikasi lisan merupakan komunikasi yang menggunakan bahasa lisan atau komunikasi dengan berbicara. Komunikasi ini bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dikatakan langsung apabila kita berdialog satu sama lain secara face to face, dan tidak langsung apabila berbicara menggunakan perantara telepon.
b. Komunikasi tertulis merupakan komunikasi yang berbentuk tulisan/teks atau simbol/gambar. Komunikasi ini biasanya digunakan sebagai penyampaian informasi yang mempertimbangkan maksud dan tujuan secara jelas. Perantara pada komunikasi ini berupa surat, naskah, gambar, spanduk, peta, dll.
2.      Berdasarkan kelangsungannya;
a.  Komunikasi langsung merupakan komunikasi secara langsung atau tatap muka tanpa perantara atau media lainnya.
b.  Komunikasi tidak langsung merupakan komunikasi yang menggunakan perantara atau media dalam pelaksanannya. Seperti pada saat teleponan, chatting, dan SMS.
3.      Berdasarkan perilakunya;
a.   Komunikasi formal merupakan komunikasi yang terjadi antar anggota organisasi yang biasanya memiliki prosedur dalam penyampaiannya dan menggunakan bahasa resmi. Contohnya pada rapat kerja, konferensi, dan seminar.
b.  Komunikasi informal merupakan komunikasi yang tidak memiliki prosedur khusus, bahasanya pun lebih santai dan lebih bersifat pribadi.
c.    Komunikasi nonformal merupakan pencampuran antara komunikasi formal dan informal dengan menggunakan bahasa yang santai, namun serius.
4.      Berdasarkan alirannya;
a.  Komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang terjadi dari satu pihak saja dan biasanya dilakukan pada saat yang mendesak dan mengandung bahasa perintah.
b.   Komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang bersifat timbale balik. Pada komunikasi ini terjadi pertukaran informasi/pendapat/gagasan/ide.
c.   Komunikasi ke atas merupakan komunika yang terjadi dari bawahan ke atasan
d.  Komunikasi ke bawah merupakan komunikasi yang terjadi dari atasan ke bawahan
e. Komunikasi ke samping merupakan komunikasi yang terjadi antara orang yang memiliki kedudukan yang sejajar.
Komunikasi yang terjadi pada perencanaan wilayah dan kota sendiri biasanya merupakan komunikasi secara tidak langsung ataupun secara tertulis, seperti dalam bentuk peta, poster, serta maket (mack up). Dalam perencanaan wilayah dan kota, kita sudah tidak asing lagi dengan peta. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Peta sendiri sudah menjadi bagian penting bagi perencanaan wilayah dan kota, dimana peta merupakan alat komunikasi yang berupa sebagai sumber informasi dari aspek keruangan tentang karakter dari suatu daerah. Karena peta dapat menunjukkan lokasi-lokasi yang harus direncanakan. Peta juga dapat memberikan informasi tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran suatu wilayah sehingga perencanaan yang disusun dapat sesuai dengan daerah tersebut. Selain itu, dari peta kita juga dapat menganalisis kepadatan penduduk. Jumlah kepadatan penduduk dalam suatu kawasan dapat dipetakan untuk dapat melihat daerah dengan penduduk terpadat. Hasil yang diperoleh dari analisis kepadatan jumlah penduduk adalah rencana distribusi penduduk dengan tujuan untuk mengurangi atau melakukan penyebaran penduduk agar kepadatan jumlah penduduk di suatu wilayah dapat berkurang.
Peta terdiri dari berbagai macam. Berikut macam-macam peta berdasarkan klasifikasinya
1.      Berdasarkan sifatnya;
a.      Peta topografi adalah peta pada umumnya yang menunjukkan rupa permukaan bumi beserta unsur-unsur alamnya seperti gunung, sungai, danau, laut, vegetasi, garis pantai, dan jalan.
b.      Peta tematik adalah peta yang memuat informasi dengan tema tertentu/khusus, contohnya adalah peta penggunaan lahan dan rawan bencana.
2.      Berdasarkan bentuknya;
a.      Peta garis adalah peta yang menunjukkan rupa bumi menggunakan himpunan garis dan titik bentuk kenampakan tertentu
b.      Peta foto adalah peta yang dibuat melalui pengambilan foto dari udara atau satelit. Contohnya peta google earth.
3.      Berdasarkan skalanya;
a.      Skala besar , peta ini mempunyai skala antara 1 : 5000 sampai 1 : 250000. Biasanya peta ini berupa siteplan atau denah.
b.      Skala sedang, peta ini mempunyai skala antara 1 : 250000 sampai 1 : 500000. Contohnya peta RTRW kabupaten/kota.
c.       Skala kecil, peta ini mempunyai skala lebih dari 1 : 500000. Contoh adalah pada peta RTRW provinsi atau RTRW Nasional.

Peta sebagai alat penting pada komunikasi visual digunakan oleh seluruh masyarakat, tidak hanya bagi orang-orang yang sudah ahli dalam pembuatan peta. Jadi, sudah seharusnya informasi pada peta harus bisa dibaca dan dimengerti oleh orang lain. Maka dari itu, berikut unsur-unsur yang harus ada di dalam peta adalah sebagai berikut

1.      Judul peta berfungsi menunjukkan daerah yang dipetakan, serta mencerminkan isi dan tipe peta.
2.      Orientasi peta adalah gambar penunjuk arah mata angin, umumnya pada peta menunjukkan ke arah Utara.
3.      Skala merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya. Skala terdiri dari :
4.      Skala angka/numerik, misalnya 1 : 200.000
5.      Skala garis/grafik, skala garis linier dengan perbandingan disetiap ruasnya
6.      Skala kalimat/verbal, skala yang menggunakan kalimat baku sebagai penunjuk skalanya. Misalnya, 1 mile per inch.
7.      Legenda berfungsi menjelaskan tentang simbol-simbol yang terdapat pada peta
8.      Garis koordinat berfungsi menunjukkan letak astronomi disuatu tempat. Biasanya berupa garis bujur dan garis lintang.
9.      Lattering tata tulis merupakan tata tulis tulisan dan angka. Contohnya objek daratan ditulis dengan huruf tegak, sedangkan objek perairan ditulis dengan huruf miring.
10.  Sumber dan tahun pembuatan
11.  Inset merupaka peta yang berukuran kecilyang berfungsi memberikan tekana atau penjelasan pada peta utama
12.  Garis tepi
13.  Tata warna berfungsi untuk membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan kedalaman laut, serta dapat memberika kualitas dan kuantitas peta
14.  Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili suatu objek di permukaan bumi yang terdapat pada peta. Contohnya simbol segitiga yang berarti gunung.



Peta sangat penting sebagai visualisasi komunikasi pada perencanaan wilayah dan kota, yaitu sebagai alat perencana. Sehingga dalam perencanaan, terciptalah beberapa produk perencanaan. Produk-produk perencanaan wilayah dan kota di Indonesia sendiri terbagi menjadi produk perencanaan spasial dan perencanaan non-spasial.
1.  Perencanaan spasial merupakan gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital. Perencanaan spasial tertera pada UU No. 26 Tahun 2007 perencanaan tata ruang, yang terdiri dari
a.   Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) merupakan produk perencanaan yang memberikan arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wikayah negara.
b.      Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) merupakan rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah provinsi, yang merupakan penjabaran dari RTRWN, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah provinsi. Mempunyai skala peta sebesar 1 : 250.000
c.     Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRW Kab/Kota) merupakan rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kabupaten/kota, yang merupakan penjabaran dari RTRWP, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah Kab/Kota. Skala Peta pada RTRW Kabupaten adalah 1 : 50.000 , sedangkan pada kota adalah 1 : 25.000
d.   Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) merupakan rencana pemanfaatan ruang wilayah kota secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan kota. Skala petanya adalah 1 : 5.000
e.      Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) merupakan produk pengaturan yang mensinergikan seluruh perencanaan yang ada di suatu kawasan sehingga dapat mendukung dan memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kota hijau yang berkelanjutan.  RTBL ini dilengkapi peraturan zonasi, dan berskala 1 : 1000
2.   Perencanaan non spasial berupa isi dari informasi-informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial.

Perbedaan visualisasi dari produk-produk perencanaan wilayah dan kota tersebut denga peta, mungkin terletak pada apa saja yang termuat dalam peta tersebut. Kalau peta lebih ke kondisi fisik pada permukaan bumi sedangkan produk-produk perencanaan seperti RTRW dan semacamnya lebih mengarah ke potensi-potensi yang terdapat pada wilayah yang dipetakan tersebut.
Dalam menyusun produk-produk perencanaan tersebut sebaiknya dilakukan sosialisasi kepada masyakat sehingga masyarakat dapat mengetahui gambaran dari hasil rencana tersebut dan mendukung rencana yang dibuat. Karena masyarakat berbeda-beda, ada yang mengetahui tata ruang dengan baik dan ada juga yang kurang pengetahuannya akan tata ruang sehingga mengharuskan kita, sebagai planner untuk menginformasikan hal tersebut sekreatif mungkin dengan media-media yang informatif sehingga dapat menarik perhatian masyarakat. Media-media informatif yang dimaksud contohnya berupa poster dan maket (mack up). Poster merupakan gambar yang bersifat informatif yang tertera pada selembar kertas. Biasanya poster dibuat sekreatif mungkin dengan gambar-gambar dan tulisan yang menarik sehingga mengundang orang lain untuk melihatnya. Sedangkan maket merupakan representasi dalam bentuk tiga dimensi yang meniru sebuah benda atau objek sebenarnya dan memiliki skala yang kecil. Karena maket dibuat semirip mungkin dengan kawasan/bangunan yang sebenarnya, maka maket ini dapat memudahkan masyarakat umum untuk memahami kawasan/ bangunan yang akan dibangun secara cepat.
Dalam perencanaan wilayah dan kota, sudah tidak asing lagi dengan kata-kata digitasi dan layouting pada peta. Seorang planner juga diharuskan untuk dapat menginformasikan rencannya sekreatif mungkin kepada masyarakat umum sehingga diperlukan media seperti poster seperti yang dibahas sebelumnya. Dalam pelakasanan-pelaksanannya tersebut dibutuhkan perangkat-perangkat penunjang berupa aplikasi. Perangkat yang menunjang komunikasi visual pada perencanaan antara lain sebagai berikut
1.   AutoCAD merupakan program yang digunakan untuk menggambar serta merancang sesuatu dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi. Seperti CAD yang merupakan kepanjangan dari Computer-aided drafting and design program.
2.   ArcGIS merupakan perangkat lunak berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS) yang dikembangkan oleh ESRI. ArcGis ini digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis dan penyimpanan databasenya pun bereferensi geografis.
3.   SketchUp merupakan perangkat lunak desain grafis yang dikembangkan oleh Google.  Program yang berfungsi untuk desain ini menggunakan pemodelan 3D dengan user interface yang sederhana.
4.   CorelDraw merupakan program ilustrasi atau editor grafik vektor. Dalam perencanaan program ini digunakan untuk membuat media komunikasi visual produk perencanaan yang ditampilkan kepada publik, seperti membuat poster atau majalah. Dengan CorelDraw diapatkan pengemasan yang menarik agar lebih informatif dan komunikatif di mata pembaca.
Dengan perangkat-perangkat penunjang perencanaan tersebut dapat memudahkan seorang planner untuk menginformasikan perencanaannya.


Daftar Pustaka
Power Point “Dasar-dasar Komunikasi.”
Power Point “Dasar-dasar Perpetaan.”
Power Point “Produk Perencanaan.”
Malik, Abdullah. 2012. “Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta” dalam http://farid-rizky.blogspot.co.id.
          Diunduh pada 12 Desember 2012.
Tanuda. 2012. “ Peta??Bisa apa??” dalam http://biangeblog.wordpress.com. Diunduh 01 Oktober 2012.



Penulis : Roja Rofifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar